Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Perilaku Remaja
Jejaring sosial
Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.Analisis jaringan jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.
Macam-Macam Jejaring Sosial
2. Twitter
3. Google+
4. Weibo
5. Instagram
6. Flickr
7. Foursquare
8. Soundcloud
9. Path
10. MySpace
11. Friendster
12. Linked In
13.WhatsApp
14.LINE
15.WeChat
16.EBuddy
17.Internet Relay Chat
Manfaat Jejaring Sosial dalam Dunia Pendidikan
Globalisasi
saat ini telah menyebar sangat cepat hingga seluruh dunia. Peradaban
manusia yang semakin pesat membuat orang menciptakan teknologi untuk
mempermudah hidupnya. Dahulu jika orang ingin berkomunikasi harus
bertemu dan bertatap muka satu sama lainnya, kini cukup memakai telepon,
kita bisa berkomunikasi dengan teman atau saudara yang bertempat
tinggal yang jauh.
Dan sekarang, teknologi semakin
mempermudah kita untuk membangun komunikasi dengan adanya jejaring
sosial. Jejaring sosial ini kemudian disenangi oleh banyak kalangan
karena selain lebih mudah, kitapun bisa berbicara langsung dari jarak
yang jauh. Salah satu jejaring ini adalah Facebook.
Dengan memiliki alat komunikasi yang
modern seperti tablet PC, Smartphone dan gadget lain, kita semakin
dipermudah dalam mengungkapkan emosi kita kepada sesama user.
Tak terkecuali anak-anak dan remaja.
Siapa sih yang tidak mengenal Facebook? Tidak gaul jika tidak memiliki
akun facebook. Itulah yang akan dikatakan oleh anak-anak kepada
sesamanya jika salah satu temannya belum memiliki akun facebook.
Persoalan bertambah terkait etis-tidaknya
anak-anak memiliki akun Facebook, dan ini menjadi dilema yang harus
segera dipecahkan. Namun, argumen mengenai kepemilikan akun Facebook
jauh lebih sulit. Sebab, kenyataannya Facebook memiliki kelebihan dan
kekurangan yang perlu dipertimbangkan saat Anda hendak membolehkan atau
melarang anak membuat akun jejaring sosial ini.
Kelebihan Jejaring Sosial
- Kemampuan Beradaptasi
Dengan jejaring sosial siswa akan mampu
belajar cara mengembangkan kemampuan teknis dan sosial yang dibutuhkan
mereka dalam menghadapi era digital sekarang ini. Mereka akan menemukan
cara beradaptasi dan bersosialisasi dengan sahabatnya di jejaring
sosial, serta kemampuan memanajemen pertemanan mereka.
- Perluasan Jaringan Teman
Dengan jejaring sosial para siswa bisa
menambah jaringan pertemanannya tanpa harus bertemu langsung sehingga
mereka dengan mudah menciptakan suatu komunitas yang bermanfaat bagi
mereka, entah itu dalam diskusi pelajaran maupun hal-hal lain yang bisa
memberikan kontribusi positif bagi mereka para siswa.
- Termotivasi
Dengan terbentuknya komunitas pertemanan
yang luas, ini akan mampu memotivasi para siswa dalam mengembangkan diri
dari materi atau masukan teman-teman baru mereka yang terhubung secara
online.
- Meningkatkan Kepedulian
Saling sapa didalam situs jejaring sosial
secara perlahan akan meningkatkan kualitas persahabatan, perhatian dan
empati sesama teman yang saling terhubung secara online. Sapaan kepada
teman lainnya membuat teman yang disapa merasa diperhatikan, berbagi
photo, berbagi video, berbagi cerita, ini akan meningkatkan rasa
kepedulian satu sama lain walaupun mereka tidak pernah bertemu secara
nyata. Bentuk-bentuk perhatian seperti ini mampu mempererat tali
persahabatan diantara teman dalam jejaring sosial maka secara alami
mereka akan menjaga kualitas pertemanan mereka. Hal yang sederhana namun
memberikan efek yang sangat baik dalam membentuk suatu komunitas yang
saling menjaga persahabatan sesama teman.
Kekurangan Jejaring Sosial
- Sosial Media adalah Pintu Gerbang ke Dunia Maya
Tidak mungkin mengisolasi akun Facebook
dari seluruh jaringan internet yang lain. Jika Anda berpikir anak
terlalu muda untuk menjelajahi internet atau tidak dapat dipercaya untuk
tetap mengakses Facebook, maka memperkenalkannya dengan Facebook dan
membuat akun sendiri adalah ide yang buruk.
- Anak-anak Menjadi Kasar
Jejaring sosial memberikan kebebasan atau
ruang untuk mengekspresikan diri dengan berkomentar. Namun komentar
yang dikeluarkan bisa saja menyinggung orang lain. Kalaupun anak Anda
tidak melakukannya, ia menjadi terbiasa dengan ejekan, olok-olok, web bullying,dan
semacamnya. Bisa saja ia menganggap hal tersebut sesuatu yang lumrah,
lalu melontarkannya pada Anda ketika mereka tidak sepakat dengan Anda.
Akibatnya, terjadi pergeseran nilai tentang kesantunan yang Anda
tanamkan selama ini.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa yang
namanya jejaring sosial itu sangat luas sehingga kita bisa mendapatkan
informasi dengan cepat, selain itu jejaring sosial juga bisa berpengaruh
dalam pendidikan remaja hususnya dalam pendidikan anak-anak karena bisa
merusak moral dan etika dalam kepribadian diri.
Dampak Negatif Jejaring Sosial
Jejaring
sosial adalah salah satu dari banyak media untuk berinteraksi antara
manusia satu dengan lainnya
Melalui
media sosial seperti facebook,
twitter dan media sosial lainnya yang sekarang mudah sekali diakses
dengan smartphone, sebuah komunikasi dengan mudah bisa dijalankan. Lepas
dari dampak positif daripesatnya perkembangan jejaring sosial, perlu
juga diketahui dampak negatifnya,
Menurut
saya pemanfaatan media sosial sepenuhnya berada dibawah kendali
penggunanya sehingga jika ada yang mengalami geganjalan dari jejaring
sosial jangan terlalu menyalahkan media tersebut tapi lihat dulu
pengguna seperti apa menggunakannya, dampak negatif yang muncul akibat
penggunaan jejaring sosial yang berlebihan. Dampak negatif yang muncul
akibat penggunaan jejaring sosial yang berlebihan diantaranya yaitu :
Membuat
waktu terbuang dengan sia-sia, maksud dari pernyataan ini adalah “saya
mengamati dan mengalami perilaku pengguna jejaring sosial dengan
berinteraksi secara intensif dengan beberapa pengguna jejaring sosial
lainnya, sesekali terlintas dibenak saya adalah bagaimana pengguna
jejaring sosial tersebut bisa online terus padahal secara logika mereka
seharusnya melakukan aktifitas apalagi mereka yang sudah bekerja kecuali
mereka yang belum bekerja”.
Menambah
beban pengeluaran, keberadaan jejaring sosial menjadi bagian dari
kehidupan manusia modern zaman sekarang sehingga kepemilikan akun salah
satu jejaring sosial seolah menjadi wajib hukumnya. Nah implikasi yang
muncul adalah harus adanya alat yang bisa dipergunakan untuk mengakses
media sosial tersebut seperti komputer, laptop dan handphone. Namun
kebradaan alat tersebut belum cukup tanpa terhubung dengan fasilitas
internet. Alhasil seorang pengguna media sosial harus merogoh kocek
lebih banyak untuk biaya menggunakan media sosial tersebut. Yang
menjadikan diri saya mengelus dada adalah saya melihat kenyataan jika
seorang pengguna media sosial lebih mengutamakan keberlangsungan
penggunaan media sosial dengan mengorbankan kebutuhan lain yang lebih
utama.
Pernah
suatu hari saya chat dengan teman lama saya seorang mahasiswa yang
kuliahnya jauh dari orang tuanya, dia mengeluh dengan biaya buku dan
fhoto kopi yang mahal, setelah beberapa saat ngobrol ketahuan jika dana
pendidikan dari orang tuanya dibelikan untuk membeli paket langganan smartphonenya
dengan koneksi internet yang berharga ratusan ribu perbulan. Yang lebih
ironisnya adalah mengapa fhoto kopi sebesar 10 ribu lebih mahal
daripada biaya penggunaan teknologi untuk berinteraksi dengan media
sosialyang biayanya ratusan ribu perbulan.
Mengancam
keamanan diri, tidak jarang saya membaca dan melihat di media sosial
online atau media cetak korban dari pertemanan di media sosial yang
secara umum tersebut adalah anak remaja yang masih labil, sebetulnya hal
ini tidak akan terjadi jika penggunaan media sosial berada di bawah
pengawasan orang tua agar tidak terjadi hal yang demikian. Peran orang
tua juga penting dalam mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan media
sosial, gudget,dll agar anak tidak menjadi korban dalam menggunakan
media sosial tersebut
CARA MENGATASI DAMPAK NEGATIF JEJARING SOSIAL
Berikut cara untuk mengontrol aktivitas internet anak Anda tanpa membatasi dirinya:
1. Luangkan waktu dengan anak saat belajar komputer dan internet
Meluangkan waktu lebih banyak bersama anak bisa dengan belajar bersama lebih dalam tentang komputer dan internet. Baik orangtua maupun anak harus tahu dan bisa mengoperasikan situs jejaring sosial, forum diskusi, keamanan transaksi belanja, cara chatting, cara mengetahui situs baik dan situs buruk, mencari dan memutar video di YouTube, dan cara mencari gambar dan video via Google.
2. Berikan pemahaman mengenai manfaat dan bahaya internet
Setelah mempelajari caranya, tambahkan pemahaman pada anak tentang manfaat dan bahaya internet. Orangtua harus memiliki pengetahuan lebih luas, dan mendiskusikannya dengan anak. Beritahu juga soal karakteristik predator online, dan berbagai kasus terungkapnya predator online di berbagai negara.
3. Ingatkan anak tentang konsep “orang asing”
Ingatkan pada anak agar tidak percaya begitu saja pada orang yang baru dikenalnya. Tekankan kepada anak agar tidak memberikan informasi pribadi, seperti email dan nomor telepon.
4. Kenalkan etiket bergaul dengan teman “online”
Memperluas pergaulan sah saja, apalagi anak-anak kini sudah semakin terbuka dengan teknologi internet. Namun perlu diajarkan kepada anak agar memperhatikan batasan pergaulannya. Jangan izinkan anak-anak bertemu langsung dengan teman baru yang dikenal lewat chatting.
5. Hindari anak mengakses internet di kamar pribadi
Meski fasilitas di rumah lengkap, komputer dan ponsel sudah terkoneksi dengan internet, pastikan ada batasan. Jangan biarkan anak-anak mengakses internet di kamar pribadinya. Letakkan komputer di ruang keluarga atau di ruangan orangtua agar mudah dilihat dan dikontrol.
6. Kenalkan aktivitas kreatif lainnya dengan internet
Arahkan anak untuk melakukan aktivitas kreatif dan positif dengan media internet. Kenalkan juga tentang banyaknya kesempatan berprestasi atau mendapatkan hadiah dari kegiatan kreatif di internet, misalkan kompetisi menulis. Untuk itu kenalkan lebih dahulu kegiatan menulis di internet, misalnya dengan mengisi blog pribadi.
Pada dasarnya, bila digunakan dengan baik, teknologi Internet tentu berdampak positif. Seseorang dapat dengan mudah mencari informasi yang ingin diketahui. Dengan hanya mengetikkan kata pada mesin pencari (search engine), ada banyak situs web yang dirujuk tentang informasi tersebut. Adanya e-mail memungkinkan seseorang dapat mengirim sebuah surat untuk orang lain dengan cepat dan mudah. Ruang obrol (chatting room) memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan banyak orang yang saling berjauhan sekaligus. Atau yang sedang marak, hadirnya situs web jejaring sosial seperti Facebook atau Friendster yang memungkinkan seseorang untuk menemukan teman lama yang sudah lama tidak dijumpai. Karena itu, peran dari orangtua untuk terus mengarahkan anak-anak agar cerdas dan berhati-hati menggunakan teknologi sangatlah penting. Jadi, jangan sampai orangtua tidak peduli perkemangan anak dengan alasan gaptek alias gagap teknologi ya.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa
seiring peningkatan tekhnologi seperti internet, selain banyak sisi positifnya
juga banyak sisi negatifnya. Tindakkan Cybercrime ini banyak dilakukan pelaku
salah satunya melalui jejaring sosial facebook. Dan di indonesia banyak terjadi
kasus penculikan melalui internet atau dunia maya maka dari itu kita selaku
pengguna internet harus lebih berhati-hati dalam penggunaanya terutama di media
social.
Saran
Kasus penculikan di facebook
terjadi karena tidak adanya atau kurangnya pengawasan para orang tua terhadap
putra-putrinya.Di samping itu minimnya pengetahuan diantara para orangtua
terhadap dunia internet (facebook),sehingga para orangtua tidak bisa memantau
kegiatan yang di lakukan putra-putrinya di facebook.
Agar kasus penculikan di facebook tidak terjadi,maka
perhatikan saran-saran berikut ini:
1.Berilah putra-putri kita pengetahuan mengenai sisi
positif dan negatifnya internet (mengenai facebook),sehingga penyalahgunaan
facebook dapat terhindar
2.Pengetahuan agama juga penting dalam pendidikan anak-anak mengenai tatacara berteman dalam islam,tidak mudah terbuay rayuan dan terbawa angan-angan dan bujukan orang yang tidak dikenal.
3.Selalu memantau dan mengawasi putra-putri ditengah kesibukan para orang tua dalam pekerjaannya.
Disamping itu kita perlu tau beberapa modus yang
sering digunakan pelaku penipuan. Untuk pengguna facebook ,tidak ada salahnya
jika kita perlu memperhatikan tips untuk mengamankan akun Anda di facebook,
ikuti beberapa tips berikut :
1.Jangan menerima undangan pertemanan dari pengirim
yang tidak dikenal.
2.Rubah setelan Facebook untuk alamat rumah, nomor telepon, alamat email , atau informasi pribadi lain tentang diri Anda ke metode Friend Only
No comments:
Post a Comment